Aku rapuh
Dikala mata melihatnya sempurna
Tak peduli batin yang mengatakan lain arah
Ternyata ibarat ada setitik demi setitik racun yang menetes mulai merusak segalanya
Aku bodoh katanya
Ya benar aku dibodohi namun menuruti
Dibodohi namun percaya
Dibodohi namun disalahkan sang jahanam hati
Kini ku coba berjuang merawat cinta
Meski racun terus menyakitinya
Sabar dan tulus akar dari cinta
Ku siram dengan airmata
Tetapi dengarlah wahai engkau yang ku pandang terkasih
Lihatlah hatiku didalamnya tertanamkan cinta
Namun terimakasih
Engkau telah meracuninya
Kini tahukah engkau
Engkau segalanya
Ku sangat menyayangimu
Namun racun perlahan mematikan cinta
Dulu engkau yang meniadakan kelam
Ciptakan berbagai keindahan bunga-bunga dalam taman hati
Namun ternyata kaulah sijahanam
Bermantra sakti meredupkan cinta terasa bagai hidup namun mati
Judul Puisi : "Aku Rapuh"
Tanggal cipta : 18 agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar